Harapan untuk Guru Swasta: Suara Ridwan Nurdin dari Karang Panjang
MNM.com – Ambon – Dari puncak Karang Panjang, Gedung DPRD Provinsi Maluku menjadi saksi lahirnya suara seorang anak muda. Ridwan Nurdin, putra Buru Selatan, anggota DPRD Provinsi Maluku dari Partai NasDem, menyampaikan pesan yang menggugah: harapan untuk para guru swasta.
Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Buru dan Buru Selatan, Ridwan menyoroti perjuangan para guru honorer di sekolah-sekolah swasta. Mereka disebutnya sebagai “pejuang sunyi pendidikan” yang terus mengabdi dengan gaji minim, tanpa kepastian status, namun tetap setia mencerdaskan anak bangsa.
“Guru swasta di Pulau Buru maupun Buru Selatan, bahkan di seluruh Maluku, sudah terlalu lama diabaikan. Keringat mereka sama, pengorbanan mereka sama, bahkan sering lebih berat dibanding guru negeri. Tetapi hingga kini, kesempatan untuk menjadi PPPK seakan tertutup rapat bagi mereka,” ujar Ridwan.
Ia mendesak pemerintah pusat membuka skema afirmasi khusus bagi guru swasta agar bisa ikut seleksi PPPK. Lebih jauh, pengalaman mereka dalam mengajar harus diakui setara dengan guru negeri, sebagai bentuk keadilan.
“Jika negara terus membiarkan ketidakadilan ini, maka pendidikan hanya akan menjadi slogan kosong. Padahal, guru swasta adalah tiang penopang pendidikan di banyak desa dan kota, termasuk di Pulau Buru,” tegasnya.
Suara itu menggema dari ruang sidang Karang Panjang, menyebrangi laut, hingga sampai ke Pulau Buru. Sebuah suara yang mengingatkan, bahwa pembangunan pendidikan tidak boleh meninggalkan mereka yang selama ini berjasa tanpa tanda.
“Harapan untuk guru swasta adalah harapan kita semua. Mereka bukan sekadar pengajar, tapi pahlawan yang menyalakan obor pengetahuan di tengah keterbatasan,” tutup Ridwan, mengajak seluruh elemen bangsa untuk ikut memperjuangkannya. (adm)
.
